Jadi Pegawai PT Gudang Garam
Karena itulah Djoko ditarik menjadi pegawai Gudang Garam di bawah naungan PT HM Sampoerna pada akhir 1986 silam.
Baca Juga Gegara Cinta Ditolak, Pria Asal Pandeglang Bunuh Mahasiswi Cantik Pakai Kloset WC
“Pertemuannya dengan Putera Sampoerna, bos PT HM Sampoerna akhir 1986 mengubah nasibnya secara total pada saat itu. Djoko diangkat menjadi direktur penjualan PT Sampoerna yang membawa PT HM Sampoerna ke peringkat kedua terbesar setelah Gudang Garam,” tulis keterangan seorang Tokoh Etnis, Sam Setyautama dalam Tokoh-Tokoh Etnis Tionghoa Di Indonesia (2008).
Jadi Direktur
Kepiawaian Djoko memasarkan rokok membuatnya juga dipercaya menjadi direktur PT Panarmas yang menjadi distributor rokok Sampoerna.
Di posisi inilah, Djoko ikut turut serta memasarkan merek baru Sampoerna bernama Sampoerna A Mild di tahun 1989. Kelak, rokok ini sekarang menjadi salah satu yang populer di Indonesia.
Cikal Bakal Alfamart Berdiri
Ketika sukses memasarkan rokok pada saat itu, Djoko akhirnya mendirikan Alfamart dengan nama pertamanya adalah PT Alfa Retailindo pada 1989.
Baca Juga Viral! Wanita Cantik Asal Pandeglang Dibunuh Mantan Pacar Pakai Kloset WC, Begini Kronologinya
“Dengan modal Rp 2 miliar, gudang itu disulap menjadi Toko Gudang Rabat, dengan 40% saham dimiliki oleh Puetera Sampoerna, dan sisanya dimiliki Kwok Kwie Fo (alias Djoko Susanto),” tulis Sam Setyautama
Toko Gudang Rabat itu pun jadi cikal bakal Alfamart berdiri.
Mulanya Alfamart difungsikan sebagai distributor rokok baru Sampoena, namun perlahan jadi toko kelontong yang menjual berbagai macam barang.