Mulai Bercabang
Toko Gudang Rabat atau Alfamart kemudian berkembang besar dan memiliki banyak cabang di beberapa kota Indonesia.
Baca Juga Gempa M 5,4 di Papua, 4 Orang Meninggal Dunia Hingga Kantor Pemerintah Rusak
Pada tahun 1990-an, Gudang Rabat menjelma menjadi retail pesaing Indomaret bentukan Salim Group dengan memiliki 32 gerai di Indonesia. Namanya kemudian berubah menjadi Alfa Minimart di bawah PT Sumber Alfaria Triyaja pada tahun 18 Oktober 1999.
Menirukan Indomaret
Alfa Minimart berupaya mirip dengan Indomaret, yaitu minimarket yang dapat dijangkau masyarakat secara dekat. Bangunan pertamanya di Jl. Beringin Raya, Tangerang.
Keberadaan Alfa Minimart saat itu mendapat respons positif dari masyarakat. Penjualannya pun naik. Djoko juga mendapat durian runtuh atau untung besar.
“Alfa dinyatakan go public pada tahun 18 Januari 2000. Saat itu nilai kapitalisasi pasar Alfa ditaksir mencapai hingga US$ 108,29 juta,” tulis buku Kaum Supertajir Indonesia (2008).
Baca Juga Deretan Fakta Oknum Anggota Densus 88 Bunuh Sopir Taksi Online
Berubah Nama Menjadi Alfamart
Sejak 1 Januari 2003, Alfa Minimart berubah nama menjadi Alfamart. Putera Sampoerna pun turut membantu Djoko dengan menyuntikkan modalnya dan kemudian Alfamart beranak-pinak seperti sekarang.
Makin Menjalar ke Seluruh Indonesia
Pada saat itu gerai Alfamart mencapai 3.000 gerai di seluruh Indonesia. Sekarang berhasil mencapai 16.942 gerai Alfamart di seluruh Indonesia.
Setelah HM Sampoerna dijual kepada Phillips Morris, Alfa tidak dapat merasa nyaman menjual rokok Sampoerna lagi. Akan tetapi, Alfa tetap menjadi minimarket yang terbesar di banyak tempat.