Secara teknis, siklon tropis didefinisikan sebagai sistem tekanan rendah non-frontal yang berskala sinoptik dan tumbuh di atas perairan hangat dengan wilayah perawanan konvektif serta kecepatan angin maksimum setidaknya mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, dan bertahan setidaknya enam jam.
Masa hidup suatu siklon tropis rata-rata berkisar antara 3 sampai lamanya, 18 hari. Karena energi siklon tropis didapat dari lautan hangat, maka siklon tropis akan melemah atau punah saat bergerak dan memasuki wilayah perairan yang dingin atau memasuki daratan.
Siklon tropis juga dikenal dengan berbagai istilah, yakni “badai tropis” atau “typhoon” atau “topan” jika terbentuk di Samudra Pasifik Barat, “siklon” atau “cyclone” jika terbentuk di sekitar India atau Australia, dan “hurricane” jika terbentuk di Samudra Atlantik.
Baca Juga Irjen Pol Helmy Santika Resmi Jadi Kapolda Lampung, Berikut Deretan Prestasinya
Lain dari itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah Lampung akan mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang, hingga gelombang tinggi.
Hal tersebut terjadi karena adanya pergerakan siklon tropis Herman ke wilayah Provinsi Lampung.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Lampung, Rudi Harianto, menjelaskan terkait siklon tropis Herman akan meningkatkan aktivitas awan konvektif yang disebabkan peningkatan suplai udara di sebagian wilayah Sumatra.
Baca Juga Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Indonesia Juga Kena Sanksi FIFA
“Siklon Herman akan meningkatkan aktivitas awan konvektif dan mempengaruhi terjadinya beberapa kondisi cuaca yang cukup ekstrem di sebagian wilayah Jawa, Sumatra, termasuk Lampung,” kata Rudi, Sabtu, 1 April 2023, dikutip melalui Lampost.
Dia mengatakan siklon Herman diprediksi akan aktif hingga 4 April 2023 mendatang di beberapa wilayah Provinsi Lampung.