Bechannel – Warga di Desa Way Muli dan Desa Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan was was karena mencium aroma bau belerang yang menyengat diduga dari Gunung Anak Krakatau (GAK).
Beberapa warga dari dua Desa itu bertanya di group BMKG Maritim Lampung, “ada update terbaru tentang anak gunung krakatau pak terpantau sekarang didaerah pesisir Rajabasa bau belerang yang sedikit menyengat” tulis Hafis.
Pertanyaan itu dijawab peserta group lain “Benar pak bau balerangnya sangat menyengat,”tulis Marfu’ah.
Baca Juga Terlibat Tambang Emas Ilegal Dua Warga Jawa Barat dan Bandar Lampung Diringkus Polisi
Pesan itu juga dibenarkan oleh peserta group lainnya “iya ” pak menyengat sekali pak bauny anak gunung krakatau” tadi dari jam sembilan malam pukul 21.00 WIB”
Sementara itu ketika ditanya, melalui sambungan WhatsApp, Hafis mengatakan bau belerang mulai tercium dari pukul 21.00 WIB.
“Bau belerang tersebut dari jam 9 hingga saat ini untuk kondisi aman hanya saja sebagaian masyarakat pesisir was was dengan aroma tersebut mengingat kembali yang menimpa musibah ditahun lalu didaerah pesisir pantai Rajabasa,”ujarnya melalui sambungan WhatsApp.
Sementara itu terpisah, Imas warga Desa Way Muli juga mengatakan bahwa bau belerang di Desa Way Muli bau belerangnya menyengat sekali.
“Iya saya tinggal di pesisir Way Muli pak, ada yang was was ‘ada yang dah biasa pak. Dari tadi jam sembilan malam tadi bau belerangnya menyengat, kalau sekarang agak berkurang,”ujarnya melalui sambungan WhatsApp.
Baca juga Walikota Eva Dwiana “Sulap” Terminal Sukaraja Jadi Taman Kuliner UMKM Siger
Sementara itu, Andi staf.PGA PVMBG, mengatakan kemungkinan bau belerang yang cium warga dari Gunung Anak Krakatau (GAK) karena terbawa angin.
“Kemungkinan bisa saja karena seharian ini asap kawahnya sedang sampai tebal di GAK, terbawa angin.Aktivitas GAK malam ini tenang asap kawah teramati sedang,”ujarnya melalui sambungan WhatsApp, Jumat (06/01/2023) sekitar pukul 23.30 WIB. (AMR)