Anjing-anjing tersebut telah dilatih untuk mengendus aroma manusia, berdiri di tempat dan menggonggong dengan keras untuk mengingatkan pawangnya ke tempat mereka menemukannya.
Anjing kedua kemudian dilepaskan untuk melihat apakah dapat mengkonfirmasi temuan itu.
Jika kedua anjing itu telah mengkonfirmasi, ini memungkinkan bahwa penyelamat manusia memusatkan upaya penggalian mereka di tempat tertentu sampai mereka menemukan orang tersebut.
Baca Juga Nasib Eliezer Usai Divonis 1,5 Tahun Penjara, Bisa Kembali Jadi Polisi?
“Saya pikir itu merupakan salah satu momen paling emosional dalam hidup saya … momen ketika salah satu anjing kami memberi isyarat kepada kami bahwa dia menemukan beberapa orang di reruntuhan,” kata wakil kepala REDOG, Matthias Gerber.
Anjing-anjing tersebut bekerja sepanjang hari dalam tim yang terdiri dari tiga orang di lokasi reruntuhan, bergiliran bekerja dalam shift 20 menit, diikuti dengan istirahat hanya 40 menit.
Dalam satu kasus setelah anjing mereka memberi isyarat lokasi di mana orang tertimbun, penyelamat manusia mulai menggali di tempat tersebut dan segera mendengar ketukan dari balik puing-puing melalui korban yang terperangkap di dalam, membenarkan apa yang telah ditunjukkan oleh anjing-anjing itu.
Baca Juga Permudah Investasi, Upaya Pemkot Bandar Lampung Tingkatkan PAD
“Delapan jam kerja keras, mereka menyelamatkan empat orang hidup-hidup dari posisi ini,” ujar pemimpin tim REDOG, Gian Forster.
Setiap kali seekor anjing REDOG menemukan seseorang, anjing tersebut dipuji dan diberi hadiah berupa mainan atau makanan.