Akan tetapi, lanjut Erdogan, situasi saat ini telah terkendali.
“Kita menghadapi salah satu bencana alam terbesar tidak hanya di negara kita, namun juga dalam sejarah kemanusiaan,” ujar Erdogan.
Sementara itu, meskipun jumlah korban tewas terus bertambah, rentetan penyelamatan drastis kepada orang-orang yang tertimbun reruntuhan bangunan yang ambruk akibat gempa juga terus terjadi.
Baca Juga Nasib Eliezer Usai Divonis 1,5 Tahun Penjara, Bisa Kembali Jadi Polisi?
Pada Selasa, 14 Februari 2023 waktu setempat, atau lebih dari sepekan usai gempa mengguncang, sembilan orang berhasil diselamatkan dari puing bangunan di Turki.
Mereka yang diselamatkan termasuk dua laki-laki berusia 21 tahun dan 17 tahun, yang merupakan kakak-beradik, usai tertimbun reruntuhan apartemen di Provinsi Kahramanmaras, yang terletak dekat pusat gempa.
Seorang pria dan seorang perempuan muda asal Suriah juga berhasil diselamatkan usai tertimbun puing bangunan selama lebih dari 200 jam di Antakya, Provinsi Hatay, Turki.
Baca Juga Permudah Investasi, Upaya Pemkot Bandar Lampung Tingkatkan PAD
Diketahui bahwa gempa mengguncang wilayah Turki yang banyak ditinggali oleh para pengungsi Suriah.
Petugas penyelamat Turki, yang enggan disebut namanya, menyatakan bahwa keyakinannya masih mungkin ada korban selamat yang akan ditemukan dari balik reruntuhan bangunan.