Baca Juga Kakak Beradik ODGJ di Bandar Lampung Diamankan Petugas Gabungan
“Kemudian, Soeharto melanjutkan semedi di Gunung Lawu, tempat menghilangnya raga Raja Brawijaya,” ucap Rusmanto.
Di Gunung Lawu, Soeharto melakoni empat tahap pertapaan, yakni di Argo Dalam, Argo Tumila, Argo Piruso, dan Argo Tiling. Kemudian, ia bertapa lagi pada sebuah gunung kecil di Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, Jawa Tengah.
“Selain bertapa, di gunung itu juga ada acara nyekar di makam Syekh Jamu Karang.” jelasnya.
Baca Juga Pemkot Bandar Lampung Bantu Rehabilitasi 16 ODGJ Selama 2022
Setelah deretan pertapan itu, barulah Soeharto menuju kawasan Dieng. Pada waktu itu, kondisi Dieng belum sebagus sekarang. Jalannya berbatu-batu, menanjak, serta berlubang.
Menurut Rusmanto, Gua Semar merupakan istana terakhir Mandala Sari alias Semar. Di sanalah Semar bersemedi abadi setelah melakukan pertapaan di berbagai tempat.
“Menurut kepercayaan, urut-urutan pertapaan di tanah Jawa selalu berakhir di kawasan Dieng.” tuturnya.
Selama menjalani pertapaan, Soeharto hanya ditemani 1 orang juru kunci Darmaji. Para pengawalnya hanya menunggu pada jarak yang agak jauh. Sebelum bertapa, Soeharto wajib melakukan bimolukar atau mandi lulur. Tujuannya yakni untuk menghilangkan nafsu angkara murka. (Dwi Puja Arrahman)